PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL PAJAK
NOMOR PER-3/PJ./2008
TANGGAL 8 FEBRUARI 2008
TENTANG
TATA CARA
PENATAUSAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR DAN/ATAU
PENYERAHAN GANDUM DAN TEPUNG GANDUM/TERIGU
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK,
Menimbang :
bahwa dengan
ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.011/2008 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah Atas Impor dan/atau Penyerahan Gandum
dan Tepung Gandum/Terigu dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.011/2008
tentang Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah Atas Impor dan/atau
Penyerahan Dalam Negeri Gandum Pos Tarif 1001.90.19.00, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Penatausahaan Pajak
Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah Atas Impor dan/atau Penyerahan Gandum
dan Tepung Gandum/Terigu;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 28 TAHUN 2007
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4740);
2. Undang-Undang nomor 8 TAHUN 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang nomor 18 TAHUN 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3986);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun
2000 tentang Pelaksanaan Undang-Undang nomor 8 TAHUN 1983 Tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18
Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 259, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4061) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah nomor 24 TAHUN 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4199);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.011/2008 tentang Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah Atas
Impor dan/atau Penyerahan Gandum dan Tepung Gandum/Terigu;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
25/PMK.011/2008 tentang Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah Atas
Impor dan/atau Penyerahan Dalam Negeri Gandum Pos Tarif 1001.90.19.00
6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-146/PJ./2006 tentang Bentuk, Isi, Dan Tata Cara Penyampaian Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN);
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-159/PJ./2006 tentang Saat Pembuatan, Bentuk, Ukuran, Pengadaan, Tata Cara
Penyampaian, Dan Tata Cara Pembetulan Faktur Pajak Standar;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHAN GANDUM DAN TEPUNG
GANDUM/TERIGU.
Pasal 1
Dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaksud dengan:
1. Gandum adalah Gandum yang termasuk
dalam Pos Tarif 1001.10.00.00 dan/atau Pos Tarif 1001.90.19.00.
2. Tepung Gandum/Terigu adalah tepung
gandum/terigu yang termasuk dalam Pos Tarif 1101.00.10.00.
3. Pengusaha Kena Pajak adalah importir
atau produsen atau distributor atau agen atau pedagang pengecer yang telah
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, yang melakukan impor dan/atau
penyerahan Gandum dan Tepung Gandum/Terigu.
Pasal 2
(1) Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
atas impor dan/atau penyerahan Gandum dan Tepung Gandum/Terigu oleh Pengusaha
Kena Pajak ditanggung pemerintah.
(2) Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
atas impor Gandum dan Tepung Gandum/Terigu yang ditanggung pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dipungut pada saat impor.
(3) Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
atas penyerahan Gandum dan Tepung Gandum/Terigu yang ditanggung pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak
pada saat penyerahannya.
Pasal 3
(1) Surat Setoran Pajak (SSP) yang merupakan
lampiran Pemberitahuan Pabean Impor (PPI) untuk impor Gandum dan Tepung
Gandum/Terigu dibubuhi:
a. cap "PPN DITANGGUNG PEMERINTAH EKS
PMK NOMOR 10/PMK.011/2008" untuk impor Gandum Pos Tarif 1001.10.00.00 dan
untuk impor Tepung Gandum/Terigu Pos Tarif 1101.00.10.00;
b. cap "PPN DITANGGUNG PEMERINTAH EKS
PMK NOMOR 25/PMK.011/2008" untuk impor Gandum Pos Tarif 1001.90.19.00.
(2) Pengusaha Kena Pajak wajib menerbitkan
Faktur Pajak untuk setiap transaksi penyerahan Gandum dan Tepung Gandum/Terigu.
(3) Penerbitan Faktur Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan pada saat penyerahan.
(4) Kode Transaksi pada Kode dan Nomor Seri
Faktur Pajak Standar atas penyerahan Gandum dan Tepung Gandum/Terigu adalah 07.
(5) Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) harus dibubuhi:
a. cap "PPN DIBAYAR OLEH PEMERINTAH
EKS PMK NOMOR 10/PMK.011/2008" untuk penyerahan Gandum Pos Tarif
1001.10.00.00 dan untuk penyerahan Tepung Gandum/Terigu Pos Tarif
1101.00.10.00;
b. cap "PPN DIBAYAR OLEH PEMERINTAH
EKS PMK NOMOR 25/PMK.011/2008" untuk penyerahan Gandum Pos Tarif
1001.90.19.00.
Pasal 4
(1) Surat Setoran Pajak (SSP) yang merupakan
lampiran Pemberitahuan Pabean Impor (PPI) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) dilaporkan dalam SPT Masa PPN Formulir 1107 B pada butir II.
(2) Faktur Pajak Standar atas penyerahan
Gandum dan Tepung Gandum/Terigu dilaporkan dalam SPT Masa PPN sesuai dengan
tata cara pelaporan atas penyerahan yang PPN dan/atau PPn BM Tidak Dipungut
kepada selain Pemungut PPN.
(3) Faktur Pajak Sederhana atas penyerahan
Gandum dan Tepung Gandum/Terigu dilaporkan dalam SPT Masa PPN Formulir 1107 A
pada butir III dengan mengisikan nilai harga jual pada kolom DPP, sedangkan
nilai PPN yang terutang pada kolom PPN tidak perlu diisi.
Pasal 5
(1) Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar
oleh Pengusaha Kena Pajak atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
Pajak yang digunakan untuk menghasilkan dan/atau menyerahkan Gandum dan Tepung
Gandum/Terigu merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(2) Pajak Pertambahan Nilai yang ditanggung
pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tidak dapat dikreditkan.
Pasal 6
(1) Dalam hal SPT Masa PPN yang dilaporkan
oleh Pengusaha Kena Pajak menunjukkan lebih bayar maka atas PPN lebih bayar
tersebut dapat dimintakan Pengembalian oleh Pengusaha Kena Pajak.
(2) Tata cara penyelesaian permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran PPN sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku.
Pasal 7
(1) Pengusaha Kena Pajak importir diwajibkan
membuat daftar rincian Surat Setoran Pajak (SSP) yang merupakan lampiran
Pemberitahuan Pabean Impor (PPI) atas impor yang Pajak Pertambahan Nilai-nya
ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dengan
menggunakan format laporan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini.
(2) Pengusaha Kena Pajak diwajibkan membuat
daftar rincian Faktur Pajak yang diterbitkan atas penyerahan yang Pajak
Pertambahan Nilai-nya ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1), dengan menggunakan format laporan sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(3) Pengusaha Kena Pajak wajib melaporkan
daftar rincian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau (2) sebagai lampiran
kelengkapan dan bagian yang tidak terpisahkan dari SPT Masa PPN.
(4) Dalam hal Pengusaha Kena Pajak
menyampaikan SPT Masa PPN dengan cara elektronik melalui e-filing maka lampiran
daftar rincian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2) wajib
disampaikan dalam bentuk formulir kertas (hardcopy) bersamaan dengan penyampaian
Induk SPT-nya.
(5) Dalam hal Pengusaha Kena Pajak
menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk media elektronik maka daftar rincian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2) wajib disampaikan dalam
bentuk formulir kertas (hard copy) bersamaan dengan penyampaian SPT.
Pasal 8
Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini berlaku sesuai dengan masa berlaku Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 10/PMK.011/2008 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
25/PMK.011/2008.
Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 8
Februari 2008
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK,
ttd
DARMIN NASUTION
Lampiran
I
Peraturan
Direktur Jenderal Pajak
Nomor : PER-3/PJ./2008
Tanggal : 8 Februari 2008
DAFTAR
RINCIAN PPN DITANGGUNG PEMERINTAH
ATAS
IMPOR GANDUM DAN
TEPUNG
GANDUM/TERIGU
|
|||||
Masa
Pajak :
|
|||||
Nama
PKP (Importir) :
|
|||||
NPWP :
|
|||||
No
|
PPI
|
DPP
(Rupiah)
|
PPN
(Rupiah)
|
Keterangan
|
|
|
Nomor
|
Tanggal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total
Impor
|
|
|
Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : PER-3/PJ./2008
Tanggal : 8 Februari 2008
DAFTAR
RINCIAN PPN DITANGGUNG/DIBAYAR PEMERINTAH
ATAS
PENYERAHAN GANDUM DAN
TEPUNG
GANDUM/TERIGU
|
|||||||
Masa
Pajak :
|
|||||||
Nama
PKP :
|
|||||||
NPWP :
|
|||||||
No
|
Nama
Pembeli
|
NPWP
Pembeli
|
Faktur
Pajak
|
DPP
(Rupiah)
|
PPN
(Rupiah)
|
Keterangan
|
|
|
|
|
Kode
dan Nomor Seri
|
Tanggal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
Total
penyerahan dengan FP Standar
|
|
|
||||
II
|
Total
Penyerahan dengan FP Sederhana
|
|
|
||||
III
|
Total Penyerahan (I + II)
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar